Friday 12 February 2016

MATAHARI KEDUA

 Ayah ....
Saat dunia ini menerima tubuh mungilku yang tanpa dosa,
Dan aku menangis meronta dalam pelukanmu,
Dan apabila aku dikuasakan untuk bisa merasakan gejolak alam,
Mungkin aku akan bilang kalau duniaku sekarang sangat luar biasa.
Ayah ....
Saat ini, aku telah diberi kekuasaan menikmati dunia,
Dan aku diberi kepercayaan memangku tugas menjadi ratu diri,  
Aku sungguh merasakan gejolak alam itu.
Ayah ...
Kau bentuk pribadiku dengan peluh yang menandingi asa.
Kau didik diriku dengan kasih sayang yang sempurna.
Kau jadikan aku seperti putri terhormat.
Dijunjung, disanjung,
Dalam kehangatan buaian keluarga.
Ayah ....
Kini putrimu telah dewasa
Kasih sayang, perjuangan, dan pendidikan darimu takkan sia-sia.
Putrimu yang dulu tak tahu apa-apa, kini telah berpelesir mencari kebenaran.
Kebenaran hakiki yang butuh pengorbanan gigih.
Ayah ...
Pengabdianku tak akan membalas jasamu selama ini.
Tak ada yang bisa aku banggakan untuk aku tunjukan padamu.
Ayah...
Seandainya jasamu bisa ditebus dengan harta benda,
Mungkin seribu menara tak akan cukup untuk membalas jasamu.
Ayah ….
Hanya segenggam doa yang bisa aku persembahkan untukmu.
Semoga Alloh membalas semua jerih payahmu selama ini.
Amiinn …

No comments:

Post a Comment