Tuesday 26 April 2016

Sang Guru. Masihkah kau beranggapan guru itu sebuah cita-cita?

Yaah ...semua orang sudah tahu profesi yang satu ini. Guru.
siapa sih yang nggak mau jadi guru, hidup terhormat, banyak kenalan, ilmunya bermanfaat, dan masih banyak lagi anggapan-anggapan yang melekat pada sosok ini.
tapi kita sadar nggak sih, kalau semua orang itu merupakan seorang guru?
atau selama ini kita hanya bernaggapan, bahwa guru adalah orang yang berdiri di depan kelas, yang di kerubungi anak-anak berseragam setara PAUD, SD, SMP, SMA, bahkan sampai perguruan tinggi?
yang setiap pagi berangkat ke sekolah, menyiapkan  materi dan mulai menyalurkan ilmunya didepan anak-anak didiknya?
bahkan ada yang masih ngajar diluar jam sekolahnya?
apakah itu sosok guru yang kalian anggap selama ini?
hanya merekakah yang kalian anggap sebagai guru?
lalu bagaimana dengan diri kita, dengan orang tua kita, dengan lingkungan kita, dan dengan alam yang selalu menemani kita dalam keadaan apapun. apakah kita tidak menganggap mereka sebagai guru kita?
baiklah kawan. kau boleh bercita-cita sebagai guru. sebagai pioner perubahan dunia yang serba canggih seperti sekarang ini. tapi perlu di ingat kawan. diri kita. diri kita ini adalah guru yang sejati untuk diri kita sendiri, syukur-syukur kita bisa menjadi guru unutk orang lain. jangan anggap guru itu sebagai cita-cita. guru itu kewajiban. kewajiban kita sebagai manusia yang di beri akal dan pikiran untuk melakukan perubahan. kita boleh tak mendidik orang lain, kita boleh tak memakai seragam untuk memperlihatkan pada orang-orang bahwa kita adalah seorang guru. tapi kita tak boleh mengabaikan kewajiban kita untuk mendidik diri kita sendiri.
ingat kawan, guru adalah kewajiban, bukan cita-cita.
kita berkewajiban mendidik diri kita, kita berkewajiban mendidik orang-orang di sekitar kita kalau kita mampu.
kalau kita tidak mampu, tak selayaknya kita menjerumuskan mereka ke lembah jurang yang menyesatkan. menurut salah satu Ulama besar Indonesia Kyai Sahal Mahfud, "untuk menjadi orang baik itu mudah. cukup dengan diam saja kita sudah kelihatan baik. tapi untuk menjadi orang yang bermanfaat itu tidaklah mudah, karena hal itu membutuhkan perjuangan."
memang benar, memanfaatkan apa yang kita miliki, katakanlah ilmu, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. karena kita membutuhkan tekad dan keinginan yang kuat. tanpa itu semua, ilmu yang kita miliki akan seperti pohon yang tak berbuah. dia bisa tumbuh lebat, tapi hanya untuk memperindah diri sendiri. ia tak bisa sekedar membiarkan orang lain mencicipi buahnya, karena memang ia tak punya buah.
jadi sekali lagi kawan.  pertimbangkanlah, jangan kau egois dengan menjadikan guru sebagai cita-citamu, yang nantinya kau hanya akan menyenangkan dirimu saja, tanpa memikirkan nasib orang-orang yang kau didik. kau hanya beranggapan bahwa kau telah mencapai cita-citamu dengan kau dapatkan panggilan dari anak-anak didikmu dengan sebutan bapak guru atau ibu guru.
perbaiki niatmu dengan sebaik-baik niat untuk menyalurkan apa yang telah kau peroleh dalam kehidupan ini.
semoga bermanfaat ..see yaaaa ...:)

2 comments:

  1. Bahasanya tinggi sekali, blm paham bener ceritanya udh slse.hhe

    ReplyDelete
  2. hahaha ...kui ngalem opo ngece ya ...

    ReplyDelete